Radio Love,Radio
Tak Pernah Mati
Pernahkah teman-teman dengar gosip bahwa “radio itu
kuno, radio itu nggak ada modernnya sama sekali, radio itu hampir punah” dan
lain sebagainya. Pokoknya tentang segala yang menyudutkan posisi radio, apakah
kita para pecinta radio alias radio lover
akan membiarkan mereka yang selalu memandang rendah radio itu tetap pada opini
mereka?. Tentu tidak kan ?.
Nah, maka dari itu mari kita sama-sama menggali
segala tentang suka duka “radio.
Berdasar informasi yang saya peroleh,nih pada
sepuluh tahun lalu, radio masih menjadi kecintaan masyarakat. Mulai dari ibu-ibu
yang suka dangdut atau acara gosip di radio dan bapak-bapak yang suka
mendengarkan siaran live wayang kulit atau tausiyah , dan para remajanya yang
gemar update music tanah air atau luar negeri atau informasi actual lainnya
yang tentu bisa ikut andil mencerdaskan masyarakat. Lalu apakah sepuluh tahun
kedepan radio tetap menjadi booming dan teman sehari-hari masyarakat ?.
Jawabannya sedikit banyak tentu mengandung keraguan,
apakah benar radio akan tetap jaya dan tidak tergantikan oleh media lain ?.
atau malah radio akan ‘mati’ dan hilang sama sekali dari keseharian kita?.
Radio menjadi satu kekayaan media Indonesia yang
tentu harus dijaga kelestariannya. Ini nih tugas kawula muda sekalian untuk
tetap menjayakan radio. Lalu bagaimana kah caranya agar kita bisa turut andil
untuk menjaga image radio dan menjaga jaya nya radio. Cara nya bisa disimak
berikut ini:
1.
Ikut menjaga
nama baik radio.
Meskipun mungkin saja teman-teman sama sekali tak
berminat mendengarkan radio ,mungkin karena factor aktifitas keseharian yang
padat sehingga tak memungkinkan untuk mendengar radio ,namun karena hal ini
juga sobat tak boleh memberi nilai negative untuk radio. Misalnya mengatakan
bahwa ”radio itu tidak ada manfaatnya”. Dari perkataan sobat barusan tadi itu
sudah mencerminkan ketidaksukaan sobat ,padahal sobat sendiri sama sekali belum
merasakannya karena sobat tidak pernah mendengar radio.
Orang yang mungkin fanatic pada radio bisa saja marah
karena mendengar celotehmu tentang radio tadi itu. Untuk mengindari hal-hal
tersebut maka perlu adanya toleransi sehingga para pecinta radio dan bukan
pecinta radio bisa sama-sama saling menghormati.
2.
Berpartisipasi
memboomingkan radio
Dalam hal ini sobat bisa saja berpartisipasi lebih
dalam yaitu dengan menjadi penyiar misalnya. Selain untuk mengasah kemampuan ,sobat
juga turut menjayakan radio dengan ide-ide cemerlang yang sobat sekalian miliki
sebagai penyiar.
Seorang penyiar diibaratkan sebagai seorang yang
sedang menemani “orang kesayangan”, “orang special”nya. Penyiar secara otomatis
menemani pendengar yang ia ibaratkan sebagai “kekasih”nya, lalu apakah pada
kekasih kita itu kita akan berlaku semena-mena?. Tentu tidak kan?. Pendengar
juga membutuhkan perhatian khusus dari penyiar agar si pendengar tidak bosan
atau malah kabur.
Ada hal-hal yang bisa sobat persiapkan nih untuk
sobat yang berminat menjadi penyiar radio :
a.
Jadilah
pendengar yang baik
Ketika sobat menjadi penyiar siap-siap nih untuk bisa
memahami pendengar. Dengan berbagai macam varian pendengar yang mungkin saja
menginginkan banyak hal dari sobat. Misal tentang request lagu yang terlalu
banyak sehingga tak memungkinkan untuk diputar semuanya,ada aja nih pendengar
yang akan ngomel-ngomel , tapi dalam menyikapi hal ini sobat sebagai penyiar
harus siap menjadi pendengar yang baik. Sikapi hal tersebut dengan tenang.
Berusahalah memahami pendengar, maka sobat juga akan mudah mendapat pemahaman
dari pendengar.
Ketika sobat sudah menjadi pendengar yang baik maka tak
ada alasan lagi untuk para penggemar radio untuk mendengarkan siaran sobat
sekalian juga. Bahkan mungkin ketagihan dengan siaran sobat.
b.
Sedikit tahu
banyak hal
Maksudnya sobat sebagai penyiar juga harus memiliki
wawasan yang luas , sehingga pada saatnya sobat menyampaikan informasi kepada
pendengar ,sobat bisa menyampaikan berita secara actual.
Seorang penyiar perlu juga tahu banyak hal tetapi
tidak perlu deh yang sampai keakar-akarnya. Hal ini mungkin saja malah membuat
pusing sobat sekalian. Jadi bolehlah sobat tahu banyak hal tetapi tidak perlu
sobat gali terlalu dalam , yang terpenting sobat mampu menyampaikan informasi
tersebut kepada pendengar dengan baik. Penyiar juga harus terkesan smart,
meskipun memang smart betulan atau hanya smart kebetulan.
c.
Kepo dan Update
Hampir sama dengan poindiatas ,jadi seorang penyiar
harus tahu banyak hal terupdate , sehingga pendengar juga bisa mendapatkan
informasi terupdate juga dari sobat.
d.
Open minded dan
memiliki senses of music
Seorang penyiar yang baik harus bisa bersikap netral
dengan berbagai hal. Penyiar tidak boleh memiliki sikap memihak. Seorang
penyiar yang memiliki sikap pro dan kontra cendnerung tidak disukai pendengar.
Memiliki senses of music sangat perlu ada dalam diri
seorang penyiar. Penyiar harus tahu suasana lagu apa sih yang cocok diputar
untuk pendengar. Bisa pula melihat dari sisi cuaca, atau suasana hati pendengar
sekalian.
e.
Bisa
menyampaikan informasi dengan jelas
Memiliki keahlian speaking juga sangat perlu
dimiliki oleh sobat penyiar. Karena seorang penyiar bertugas menemani pendengar
dan memberi nyaman pendengar denga berbagai informasi yang tentunya harus
disampaikan secara jelas. Supaya si pendengar juga mampu menerima informasi
dengan baik.
Itu tadi lima cara persiapan menjadi seorang
penyiar. Semoga sukses dengan cara diatas. Hal terpenting menjadi seorang
penyiar itu tidak boleh “flate” artinya seorang penyiar harus bisa mencairkan
suasana dan menghibur pendengar.
Radio tidak akan pernah mati selama masih ada yang
peduli untuk mengidupkan radio dan radio juga akan tetap menjadi kebanggaan
masyarakat dengan adanya sobat-sobat yang bertalenta hadir dalam dunia radio.
Lalu bagaimana sih caranya agar masyarakat mau menerima kembali radio dihatinya?
Buat sobat yang mungkin sama sekali tak berminat
atau tak berbakat menjadi seorang penyiar yang menhidupkan radio , sobat juga
bisa turut mempromosikan radio. Yaitu dengan cara mengajak masyarakat untuk
kembali mencintai radio, untuk para mahasiswa boleh juga nih mengadakan seminar
radio untuk mensosialisasikan kembali tentang radio kepada masyarakat, bisa
juga dengan mengundang masyarakat untuk mendengarkan radio bareng. Bisa menjadi
hal yang sangat mengasyikan kan ?.
Itu
tadi tiga cara untuk menghidupkan radio kembali dihati masyarakat. Yakin lah
radio tidak akan pernah punah , radio tidak akan pernah mati. Let’s say “We
Love Radio So Much”.